Catatan Kelam Kasus DBD Trenggalek, Sentuh 948 Kasus

Redaksi

Share:

Pasien DBD di Trenggalek.

KOTA, lokaltrenggalek.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek menunjukkan peningkatan signifikan hingga awal Desember 2024, dengan total 948 kasus dilaporkan.

Jumlah ini melonjak jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan 129 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Trenggalek, Sunarto, menjelaskan bahwa kenaikan ini dipengaruhi oleh siklus lima tahunan DBD yang juga pernah terjadi pada tahun 2019.

“Selain itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang masih perlu ditingkatkan turut menjadi penyebab utama penyebaran kasus,” ungkapnya.

Laporan yang masuk menunjukkan adanya satu korban jiwa akibat DBD pada tahun ini.

Berdasarkan klasifikasi usia, kelompok usia 15-44 tahun menjadi yang paling terdampak dengan 49,05 persen dari total kasus. Sementara itu, usia 5–14 tahun menyusul dengan 29,64 persen.

Di sisi lain, jasus pada bayi di bawah satu tahun tercatat sebesar 1,48 persen, usia 1–4 tahun sebanyak 3,27 persen, dan kelompok usia di atas 44 tahun mencapai 16,56 persen.

“Wilayah kerja Puskesmas Karangan menjadi daerah dengan laporan kasus tertinggi di Trenggalek,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk advokasi kepada pemangku kepentingan, penerbitan surat edaran kewaspadaan DBD, pemeriksaan jentik nyamuk, dan lomba sekolah sehat. Kegiatan sosialisasi lainnya terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Pemberantasan sarang nyamuk melalui metode 3M Plus juga menjadi prioritas utama.

“Metode 3M mencakup menguras penampungan air, menutup tempat penyimpanan air, serta memanfaatkan barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” paparnya.

Pendekatan tambahan yang dilakukan meliputi penggunaan larvasida untuk tempat sulit dijangkau.

Di sisi lain, penggunaan obat anti-nyamuk, pemakaian pakaian lengan panjang, serta pemangkasan tanaman yang berpotensi menjadi sarang nyamuk juga perlu dilakukan.

Sunarto juga mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak menggantung pakaian yang bisa menjadi tempat nyamuk bersarang.

“Dengan kolaborasi masyarakat dan pemerintah, Trenggalek berupaya menekan jumlah kasus DBD,” pungkasnya.***

RELATED POSTS

BERITA TERBARU

WISATA

Lokal itu Trenggalek! Di sini tempat nimbrung, obrolin apa aja peristiwa di Bumi Menak Sopal. 

Copyright 2025 Lokal Trenggalek. All rights reserved.

KATEGORI

TENTANG KAMI