KEBIJAKAN efisiensi anggaran menjadi atensi bagi DPRD Trenggalek. Dimana kunjungan kerja (kunker) bakal dikepras hingga Rp 8,5 miliar.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya akan ada pemangkasan anggaran kunker DPRD Trenggalek sebesar 50 persen.
“Untuk kunker akan dipotong 50 persen atau sekitar Rp 8,5 miliar,” ujarnya.
Menyikapi kebijakan efisiensi anggaran tersebut, DPRD Trenggalek telah menggelar rapat untuk membahas pelaksanaan kunker.
“Memang ada perdebatan antar anggota tentang rencana pelaksanaan kunker,” terangnya.
Terdapat dua opsi dalam pelaksanaan kunker DPRD Trenggalek. Diantaranya, lokasi kunker dan lokus kunker.
“Mayoritas anggota memilih lokasi kunker fleksibel. Tapi untuk lokusnya cenderung fokus ke kunjungan OPD,” paparnya.
Dari semua lokasi kunker, mayoritas anggota DPRD Trenggalek memilih Yogyakarta. Alasannya, karena lokasi yang strategis dan banyak refrensi yang dapat diambil.
“Memang Yogyakarta sering menjadi lokasi kunker, karena banyak refrensi baik tentang pengelolaan pemerintahan,” imbuhnya.
Kunker menjadi salah satu cara DPRD Trenggalek dalam memperluas wawasan dalam merumuskan kebijakan pemerintah daerah.
“Dengan refrensi yang banyak, kami akan lebih mudah menentukan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam mendongkrak PAD,” pungkasnya.***